Friday, February 25, 2011

Menerapkan kemampuan berinovatif

Inovasi sudah dikenal sebagai salah satu fungsi penting dalam proses kewirausahaan. Inovasi merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Inovasi ini sebetulnya bukanlah gagasan dan ide-ide yang sangat rumit. Kadang-kadang inovasi bisa saja dari ide-ide yang sepele dan sepintas saja. Seorang wirausahawan yang berinovasi tinggi, dikenal mempuyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logika. Kombinasi itu menjadi bekal penting bagi keberhasilan berwirausaha.

Dalam proses penerapan kemampuan berinovatif, menurut Kuratko (1955) ada empat jenis inovatif, yaitu (1)invensi (penemuan), (2) ekstensi (pengembangan), (3) duplikasi (penggandaan), dan (4) sistesis (penggabungan).

Faktor-faktor yang mendukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif-inofatif menurut James Brian Quinn (1955), sebagai berikut :

Sapa bilang cowok jelek gak bisa dapet cewek cantik
  1. Iklim inovasi dan visi
  2. Perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang singkat dan jelas serta memberi dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovatif.
  3. Orientasi pasar
  4. Perusahaan yang inovatif melandasakan visi mereka dengan kenyataan yang ada di pasar.
  5. Organisasi yang tetap datar dan kecil
  6. Kebanyakan perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan tetap datar serta tim proyek yang kecil
  7. Proses belajar interaksi
  8. Di dalam suatu lingkungan yang inovatif, proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu perusahaan.

No comments:

Post a Comment